Syabab.Com - Setelah pekan lalu pihak sekuler berupaya menolak penamaan aksi revolusi yang akan menuntut penegakkan Khilafah ini, akhirnya aksi Revolusi Syam "Jumat Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan" akan digelar di seluruh kota dan daerah di Suriah hari ini Jumat, 01/03/2013.
Aksi penegasan bahwa umat Islam sebagai satu umat, satu bendera yakni rayatul uqab Rasulullah Saw. serta, satu peperangan terhadap para penyerang Islam, mendapat dukungan dari kaum Muslim di seluruh penjuru dunia. Ini akan menunjukkan bahwa sesungguhnya umat Islam ini benar-benar umat yang satu di seluruh penjuru dunia.
Sejak pekan lalu, para aktivis dan para ulama telah menyatakan dukungan atas penamaan aksi Jumat Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan ini di mana di dalamnya akan diserukan penegakkan Khilafah di bumi Syam sebagai pusat negeri kaum Mukmin.
Warga sudah mulai melakukan persiapan menyambut aksi di awal bulan Maret, di mana tepat 89 tahun lalu sudah kaum Muslim hidup tanpa keberadaan Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang akan menyatukan seluruh kaum Muslim, penerap syariah, penegak risalah, yang diserukan warga Syam.
Sementara itu, kaum Muslim di Masjid Al-Aqsa, Jumat pekan lalu, telah mengawali aksi dengan tema yang sama, Jumat Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan, sebagai bukti dukungan Baitul Maqdis terhadap rakyat Syam untuk mengembalikan panji-panji Rasulullah Saw, menegakkan Khilafah serta mampu membebaskan al-Aqsa yang terkepung oleh penjajah Yahudi Israel.
Aksi yang sama juga digelar oleh kaum Muslim di Eropa, seperti di Denmark. Mereka tidak kalah dengan kaum Muslim di negeri-negeri Muslim. Ribuan massa dari berbagai kota di Eropa tersebut berjalan menulusuri kota Copenhagen sambil meninggikan panji-panji royatul uqab Rasulullah Saw, panji hitam bertuliskan kalimah "Laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah".
Hari Jumat ini, selain kaum Muslim di seluruh kota di Suriah akan meneriakkan tema yang sama "Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan" yang semakin mempertegas seperti dalam yel-yel mereka bahwa "revolusi kami, revolusi Islam", aksi serupa juga akan diselenggarakan oleh kaum Muslim di berbagai negeri untuk mendukung perjuangan penegakkan Khilafah di bumi Syam.
Demikianlah, umat Islam akan terus bangkit, fajar-fajar bersatunya umat Islam di bawah satu bendera, royatul uqob, panji Rasulullah Saw akan segera terwujud di bawah naungan Khilafah Rasyidah sebagai bisyaroh nabawiyah (kabar gembira dari Rasulullah). Insya Allah, semoga kita termasuk diantara para pejuang-pejuangnya, amin.
Sejak pekan lalu, para aktivis dan para ulama telah menyatakan dukungan atas penamaan aksi Jumat Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan ini di mana di dalamnya akan diserukan penegakkan Khilafah di bumi Syam sebagai pusat negeri kaum Mukmin.
Warga sudah mulai melakukan persiapan menyambut aksi di awal bulan Maret, di mana tepat 89 tahun lalu sudah kaum Muslim hidup tanpa keberadaan Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang akan menyatukan seluruh kaum Muslim, penerap syariah, penegak risalah, yang diserukan warga Syam.
Sementara itu, kaum Muslim di Masjid Al-Aqsa, Jumat pekan lalu, telah mengawali aksi dengan tema yang sama, Jumat Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan, sebagai bukti dukungan Baitul Maqdis terhadap rakyat Syam untuk mengembalikan panji-panji Rasulullah Saw, menegakkan Khilafah serta mampu membebaskan al-Aqsa yang terkepung oleh penjajah Yahudi Israel.
Aksi yang sama juga digelar oleh kaum Muslim di Eropa, seperti di Denmark. Mereka tidak kalah dengan kaum Muslim di negeri-negeri Muslim. Ribuan massa dari berbagai kota di Eropa tersebut berjalan menulusuri kota Copenhagen sambil meninggikan panji-panji royatul uqab Rasulullah Saw, panji hitam bertuliskan kalimah "Laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah".
Hari Jumat ini, selain kaum Muslim di seluruh kota di Suriah akan meneriakkan tema yang sama "Satu Umat Satu Bendera Satu Peperangan" yang semakin mempertegas seperti dalam yel-yel mereka bahwa "revolusi kami, revolusi Islam", aksi serupa juga akan diselenggarakan oleh kaum Muslim di berbagai negeri untuk mendukung perjuangan penegakkan Khilafah di bumi Syam.
Demikianlah, umat Islam akan terus bangkit, fajar-fajar bersatunya umat Islam di bawah satu bendera, royatul uqob, panji Rasulullah Saw akan segera terwujud di bawah naungan Khilafah Rasyidah sebagai bisyaroh nabawiyah (kabar gembira dari Rasulullah). Insya Allah, semoga kita termasuk diantara para pejuang-pejuangnya, amin.
Rasulullah saw. bersabda:
لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ»
وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ قَالَ عُمَيْرٌ فَقَالَ مَالِكُ بْنُ يُخَامِرَ قَالَ مُعَاذٌ وَهُمْ بِالشَّأْمِ فَقَالَ مُعَاوِيَةُ
«هَذَا مَالِكٌ يَزْعُمُ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاذًا يَقُولُ وَهُمْ بِالشَّأْمِ
“Akan senantiasa ada sebagian orang dari umatku yang terus menegakkan urusan agama Allah. Tidak sampai memadaratkan mereka orang-orang yang menelantarkan mereka atau yang menentang mereka hingga tiba keputusan Allah (Hari Kiamat), sementara mereka tetap dalam keadaan seperti itu.” Umair mengatakan bahwa Malik ibn Yukhamir pernah mengatakan bahwa Mu’adz berkata, “Mereka itu ada di Syam.” Mu‘awiyah berkata, “Malik mengaku bahwa dia mendengar Mu’az pernah berkata, ”Mereka itu ada di Syam.” (HR. al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
0 manusia berfikir:
Post a Comment