بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
assalamualaikum . . hahaha . . agak "mengancam" tajuk entry ni . hahahaha . . ada sesiapa marah pasal tajuk entry ni ? entry ni merupakan pendapat saya sebagai seorang muslimah yang sangat benci akan semangat assobiyyah/wathaniyyah dalam kalangan umat Islam sendiri . jadi , korang sebagai muslim/muslimah , bacalah pandangan saya yang agak serba kurang ni . moga muhasabah ni dapat menyedarkan hati/jiwa dan pemikiran kita bahawa betapa Rasulullah sangat melarang sikap patriotisme/nasionalisme/wathaniyyah/assobiyyah !
INGAT !!!
Nabi saw bersabda,"Agama itu nasihat".Kami (para sahabat)bertanya,"untuk siapa?"Nabi saw menjawab:"untuk Allah,Kitab-Nya,Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslim dan untuk kaum muslimin secara umum."
(HR Muslim,Abu Dawud,An-Nasa'i)
(HR Muslim,Abu Dawud,An-Nasa'i)
saya sebagai manusia yang tak menonton perlawanan bola Malaysia vs Singapore pun saya tau apa yang berlaku *tu pun sikit2 je la ye . ada yang cakap nagara Singapore sengaja nak melengah2kan masa . ada yang cakap diorang main tipu . ada yang cakap tak pe la , biarlah Alah balas perbuatan Singapore tu . ada yang hentam sini hentam sana sampai nak separuh mati je saya tengok . ish2 . . macam tu sekali ke peminat fanatik bola sepak tanah air ? perghh !! mantop tu kan ?! apa ke jadahnya orang Islam nak buat macam tu ? tak de otak ke apa ? tu hanya bola je weh ! tak bawa pi mati pun bola tu . ada kewajipan yang paling agung yang belum kau laksanakan ! penegakkan Khilafah tu belum terlaksana lagi yob ! cepatlah tegakkan Khilafah . berdosa besar umat Islam sebab membiarkan maksiat berleluasa tanpa ada hukum Allah yang dikenakan ke atas pelaku maksiat !
para pemimpin umat Islam di seluruh dunia menyeru rakyatnya agar cinta akan negara , agar menyerapkan dalam jiwa anak2 muda bahawa kita wajib mempunyai semangat patriotisme/nasionalisme/wathaniyyah/assobiyyah ! dan inilah anak muda dan seluruh masyarakat dunia mengikuti . maka dengan ini , saya ingin mengambil sebuah artikel daripada http://villailmu.wordpress.com/ . moga anda akan sedar betapa ada hadis palsu yang dibenamkan dalam akal kita supaya kita mengatakan ia hadis sohih ! nauzubillah . .
SOAL :
Ustadz tolong jelaskan status hadits “hubbul wathon minal iman” (cinta tanah air sebagian dari iman) .
JAWAB :
Ungkapan “hubbul wathon minal iman” memang sering dianggap hadits Nabi SAW oleh para tokoh [nasionalis], mubaligh, dan juga da`i yang kurang mendalami hadits dan ilmu hadits. Tujuannya adalah untuk menancapkan paham nasionalisme dan patriotisme dengan dalil-dalil agama agar lebih mantap diyakini umat Islam.
Namun sayang, sebenarnya ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’). Dengan kata lain, ia bukanlah hadits. Demikianlah menurut para ulama ahli hadits yang terpercaya, sebagaimana akan diterangkan kemudian.
Mereka yang mendalami hadits, walaupun belum terlalu mendalam dan luas, akan dengan mudah mengetahui kepalsuan hadits tersebut. Lebih-lebih setelah banyaknya kitab-kitab yang secara khusus menjelaskan hadits-hadits dhaif dan palsu, misalnya :
1. Kitab Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin karya Syaikh Muhammad bin al-Basyir bin Zhafir al-Azhari asy-Syafi’i (w. 1328 H) (Beirut : Darul Kutub al-Ilmiyah, 1999), hal. 109; dan
2. Kitab Bukan Sabda Nabi! (Laysa min Qaul an-nabiy SAW) karya Muhammad Fuad Syakir, diterjemahkan oleh Ahmad Sunarto, (Semarang : Pustaka Zaman, 2005), hal. 226.
Kitab-kitab itu mudah dijangkau dan dipelajari oleh para pemula dalam ilmu hadits di Indonesia, sebelum menelaah kitab-kitab khusus lainnya tentang hadits-hadits palsu, seperti :
1. Kitab Al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (w. 597 H);
2. Kitab Al-Ala`i al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah karya Imam as-Suyuthi (w. 911 H);
3. Kitab Tanzih Asy-Syari’ah al-Marfu`ah ‘an Al-Ahadits Asy-Syani’ah Al-Maudhu`ah karya Ibnu ‘Arraq Al-Kanani (Lihat Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 93).
Berikut akan saya jelaskan penilaian para ulama hadits yang menjelaskan kepalsuan hadits “hubbul wathon minal iman”.
Dalam kitab Tahdzirul Muslimin karya Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i hal. 109 tersebut diterangkan, bahwa hadits “hubbul wathon minal iman” adalah maudhu` (palsu). Demikianlah penilaian Imam as-Sakhawi dan Imam ash-Shaghani.
Imam as-Sakhawi (w. 902 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah fi Bayani Katsirin min al-Ahadits al-Musytaharah ‘ala Alsinah, halaman 115.
Sementara Imam ash-Shaghani (w. 650 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya Al-Maudhu’at, halaman 8.
Penilaian palsunya hadits tersebut juga dapat dirujuk pada referensi-referensi (al-maraji’) lainnya sebagai berikut :
1. Kasyful Al-Khafa` wa Muziilu al-Ilbas, karya Imam Al-‘Ajluni (w. 1162 H), Juz I hal. 423;
2. Ad-Durar Al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Masyhurah, karya Imam Suyuthi (w. 911 H), hal. 74;
3. At-Tadzkirah fi al-Ahadits al-Musytaharah, karya Imam Az-Zarkasyi (w. 794 H), hal. 11.
(Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin, hal. 109)
Ringkasnya, ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’) alias bukanlah hadits Nabi SAW.
Hadits maudhu’ adalah hadits yang didustakan (al-hadits al-makdzub), atau hadits yang sengaja diciptakan dan dibuat-buat (al-mukhtalaq al-mashnu`) yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Artinya, pembuat hadits maudhu` sengaja membuat dan mengadakan-adakan hadits yang sebenarnya tidak ada (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hal. 35; Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 89).
Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, meriwayatkan hadits maudhu’ adalah haram hukumnya bagi orang yang mengetahui kemaudhu’an hadits itu serta termasuk salah satu dosa besar (kaba`ir), kecuali disertai penjelasan mengenai statusnya sebagai hadits maudhu’ (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hal. 43).
Maka dari itu, saya peringatkan kepada seluruh kaum muslimin, agar tidak mengatakan “hubbul wathon minal iman” sebagai hadits Nabi SAW, sebab Nabi SAW faktanya memang tidak pernah mengatakannya. Menisbatkan ungkapan itu kepada Nabi SAW adalah sebuah kedustaan yang nyata atas nama Nabi SAW dan merupakan dosa besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda :
“Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” (Hadits Mutawatir).
Terlebih lagi Islam memang tidak pernah mengenal paham nasionalisme atau patriotisme yang kafir itu, kecuali setelah adanya Perang Pemikiran (al-ghazwul fikri) yang dilancarkan kaum penjajah. Kedua paham sesat ini terbukti telah memecah-belah kaum muslimin seluruh dunia menjadi terkotak-kotak dalam wadah puluhan negara bangsa (nation-state) yang sempit, mencekik, dan membelenggu.
Maka, kaum muslimin yang terpasung itu wajib membebaskan diri dari kerangkeng-kerangkeng palsu bernama negara-negara bangsa itu. Kaum muslimin pun wajib bersatu di bawah kepemimpinan seorang Imam (Khalifah) yang akan mempersatukan kaum muslimin seluruh dunia dalam satu Khilafah yang mengikuti minhaj nubuwwah. Semoga datangnya pertolongan Allah ini telah dekat kepada kita semua. Amin. [ syiar-islam.web.id]
Ustadz tolong jelaskan status hadits “hubbul wathon minal iman” (cinta tanah air sebagian dari iman) .
JAWAB :
Ungkapan “hubbul wathon minal iman” memang sering dianggap hadits Nabi SAW oleh para tokoh [nasionalis], mubaligh, dan juga da`i yang kurang mendalami hadits dan ilmu hadits. Tujuannya adalah untuk menancapkan paham nasionalisme dan patriotisme dengan dalil-dalil agama agar lebih mantap diyakini umat Islam.
Namun sayang, sebenarnya ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’). Dengan kata lain, ia bukanlah hadits. Demikianlah menurut para ulama ahli hadits yang terpercaya, sebagaimana akan diterangkan kemudian.
Mereka yang mendalami hadits, walaupun belum terlalu mendalam dan luas, akan dengan mudah mengetahui kepalsuan hadits tersebut. Lebih-lebih setelah banyaknya kitab-kitab yang secara khusus menjelaskan hadits-hadits dhaif dan palsu, misalnya :
1. Kitab Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin karya Syaikh Muhammad bin al-Basyir bin Zhafir al-Azhari asy-Syafi’i (w. 1328 H) (Beirut : Darul Kutub al-Ilmiyah, 1999), hal. 109; dan
2. Kitab Bukan Sabda Nabi! (Laysa min Qaul an-nabiy SAW) karya Muhammad Fuad Syakir, diterjemahkan oleh Ahmad Sunarto, (Semarang : Pustaka Zaman, 2005), hal. 226.
Kitab-kitab itu mudah dijangkau dan dipelajari oleh para pemula dalam ilmu hadits di Indonesia, sebelum menelaah kitab-kitab khusus lainnya tentang hadits-hadits palsu, seperti :
1. Kitab Al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (w. 597 H);
2. Kitab Al-Ala`i al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah karya Imam as-Suyuthi (w. 911 H);
3. Kitab Tanzih Asy-Syari’ah al-Marfu`ah ‘an Al-Ahadits Asy-Syani’ah Al-Maudhu`ah karya Ibnu ‘Arraq Al-Kanani (Lihat Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 93).
Berikut akan saya jelaskan penilaian para ulama hadits yang menjelaskan kepalsuan hadits “hubbul wathon minal iman”.
Dalam kitab Tahdzirul Muslimin karya Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i hal. 109 tersebut diterangkan, bahwa hadits “hubbul wathon minal iman” adalah maudhu` (palsu). Demikianlah penilaian Imam as-Sakhawi dan Imam ash-Shaghani.
Imam as-Sakhawi (w. 902 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah fi Bayani Katsirin min al-Ahadits al-Musytaharah ‘ala Alsinah, halaman 115.
Sementara Imam ash-Shaghani (w. 650 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya Al-Maudhu’at, halaman 8.
Penilaian palsunya hadits tersebut juga dapat dirujuk pada referensi-referensi (al-maraji’) lainnya sebagai berikut :
1. Kasyful Al-Khafa` wa Muziilu al-Ilbas, karya Imam Al-‘Ajluni (w. 1162 H), Juz I hal. 423;
2. Ad-Durar Al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Masyhurah, karya Imam Suyuthi (w. 911 H), hal. 74;
3. At-Tadzkirah fi al-Ahadits al-Musytaharah, karya Imam Az-Zarkasyi (w. 794 H), hal. 11.
(Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin, hal. 109)
Ringkasnya, ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’) alias bukanlah hadits Nabi SAW.
Hadits maudhu’ adalah hadits yang didustakan (al-hadits al-makdzub), atau hadits yang sengaja diciptakan dan dibuat-buat (al-mukhtalaq al-mashnu`) yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Artinya, pembuat hadits maudhu` sengaja membuat dan mengadakan-adakan hadits yang sebenarnya tidak ada (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hal. 35; Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 89).
Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, meriwayatkan hadits maudhu’ adalah haram hukumnya bagi orang yang mengetahui kemaudhu’an hadits itu serta termasuk salah satu dosa besar (kaba`ir), kecuali disertai penjelasan mengenai statusnya sebagai hadits maudhu’ (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hal. 43).
Maka dari itu, saya peringatkan kepada seluruh kaum muslimin, agar tidak mengatakan “hubbul wathon minal iman” sebagai hadits Nabi SAW, sebab Nabi SAW faktanya memang tidak pernah mengatakannya. Menisbatkan ungkapan itu kepada Nabi SAW adalah sebuah kedustaan yang nyata atas nama Nabi SAW dan merupakan dosa besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda :
“Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” (Hadits Mutawatir).
Terlebih lagi Islam memang tidak pernah mengenal paham nasionalisme atau patriotisme yang kafir itu, kecuali setelah adanya Perang Pemikiran (al-ghazwul fikri) yang dilancarkan kaum penjajah. Kedua paham sesat ini terbukti telah memecah-belah kaum muslimin seluruh dunia menjadi terkotak-kotak dalam wadah puluhan negara bangsa (nation-state) yang sempit, mencekik, dan membelenggu.
Maka, kaum muslimin yang terpasung itu wajib membebaskan diri dari kerangkeng-kerangkeng palsu bernama negara-negara bangsa itu. Kaum muslimin pun wajib bersatu di bawah kepemimpinan seorang Imam (Khalifah) yang akan mempersatukan kaum muslimin seluruh dunia dalam satu Khilafah yang mengikuti minhaj nubuwwah. Semoga datangnya pertolongan Allah ini telah dekat kepada kita semua. Amin. [ syiar-islam.web.id]
sudahkah terjawab tentang hadis maudu' tersebut ? mungkin korang pernah dengar pasal hadis maudu' tu kan ? mungkin juga tidak . dan saya akan selitkan hadis Rasulullah tentang pengharaman assobiyyah/wathaniyyah/nasionalisme/patriotisme .
Rasulullah bersabda :daripada kita duk fikir separuh nak mati pasal bola ni dan kecewa , lebih baik kita fikir macamana nak bebaskan saudara kita di negara2 umat Islam seluruh dunia yang menderita dek kerana penindasan ke atas mereka . mereka lapar , mereka cedera , mereka terbunuh , mereka dirogol , mereka dihentam , maruah mereka dicabut oleh sang laknatullah , nyawa mereka diragut sesuka hati , mereka tidak punya tempat tinggal malah menjadi pelarian di negara sendiri , pemimpin mereka dan juga pemimpin kita langsung tidak menghiraukan mereka malah makin bergembira dengan pemimpin kejam laknatullah no 1 dunia ! mereka tidak punya pembela . siapa yang mahu membela mereka ? insyaAllah , dengan adanya Khilafah tidak lama lagi , nyawa/harta mereka akan dijaga . hidup mereka akan aman , dan mereka akan hidup di bawah rahmat Allah ! tidak berguna mempunyai pemimpin yang langsung tidak sayang akan rakyat !
"Bukan dari kalangan kita yang menyeru kepada assobiyyah, berperang kerana assobiyyah dan mati kerana assobiyyah" [HR Abu Dawud]Di dalam hadis yang lain, Nabi ketika ditanya tentang nasionalisme, rasisme dan patriotisme, baginda menjawab:
"Tinggalkanlah ia tidak berguna" [HR Bukhari dan Muslim]
usahlah menyanjungi pemain bola sepak negara . usahlah mengatakan pemain bola sepak negara adalah pejuang ! kerana mereka langsung tidak berjuang untuk Islam ! mereka memperjuangkan perkara yang lagha dan ia tidak membuahkan hasil selain murka Allah . yang layak dikatakan pejuang adalah manusia yang sanggup mengorbankan jiwa , tenaga , masa , harta semata2 untuk Islam . sungguh , tidak lama lagi , perkara yang lagha ini pasti akan dihapuskan dek kerana semangat nasionalisme nya ! sedarlah , kita telah ditipu oleh kata2 manusia yang mewajibkan kita untuk cinta akan negara !
merdeka tak lama lagi . adakah anda ingin mengibarkan jalur gemilang ? adakah sepenuhnya kita sudah merdeka sedangkan pemikiran kita masih dijajah ! jangan bersikap patriotisme/nasionalisme ! nak taat pemimpin yang tak taat Allah ke nak taat Allah wa Rasulullah ?saya tengok , manusia yang diberi gelaran "islamik" juga kemain menyesal sebab Malaysia tak menang . sepatutnya mereka lebih serius dalam mengetahui disebalik semangat yang ada kat penyokong2 bola sepak . jangan cakap separuh nak mati disebabkan perkara2 yang langsung tak bawak faedah ye . sebab ia mungkin menyebabkan dosa . segala kekerasan kata , tersilap kata , tersakitkan hati korang mohon dimaafkan . saya hanya sampaikan apa yang benar . nak terima atau tak , terpulanglah sebab korang mempunyai akal fikiran yang sempurna . jadi , gunalah akal untuk menilai mana yang dapat pahala , mana yang dapat dosa . sekian . .
akk,orang yang fanatik bola ni hanan pun x suka.teramat melebih.pening kepala.nasib baik keluarga hanan takde yang minat bola.ia melalaikn
ReplyDeleteselamat berpuasa gak ehhh...
ReplyDeletepastu tu terawikh tu rajin2
yerrr hihi =p
haha. kenapa plak nak benci org yg minat bola? saya minat bola jugak. tp xdela sampai ke tahap membangkitkan semangat nasionalisme. sebab sy suka bola hanya sekadar sukan
ReplyDeletetp mmg x dapat dinafikan, bolasepak sememangnya membakar semangat asobiyyah
saya pun kurang suka juge. diorg fanatik smcm smpai kalau waktu solat pun dilengahkan.
ReplyDeleterelaks la... x de keje lain kerr??? nak kritik org je, kalo nak buat blog sbb nak kritik org, x yah la. x yah nak sibuk2 dgn hal org lain. tgk diri sendiri dulu, x kan awk x buat slh atau fanatik dgn bende2 lain???? da..da..da.. awk buat dosa besar tau bila post bende2 mengkritik cmni, fikir sendirila. x gune puasa kalo time ni pun awk nak kritik juga. lepas rahmadan baru kritik lol!!! buat malu je.
ReplyDelete@PORUMAN relaks la bro . . orng muhasabah la . . kalau x nk terima terpulang la . . buat apa nk malu kalau nk muhasabah ? tak guna kalau jd umat Islam kalau x nk muhasabah sesama sendiri . . Allah dn Rasul mewajibkan kita muhasabah sesama sendiri (amar ma'ruf nahi mungkar) bkn nk mnjatuhkan orng lain ! kalau orng yg punya akal sempurna , dia akan fikir dn dia akan terima muhasabah orng lain ! dlm bulan ramadhan ni la nk dpt pahala , pahala bkn hanya buat solat2 sunat , perbanyakkn zikir , mengaji dn sewaktu dgnnya . tp , muhasabah pn kena ! wajib ! takkanlah kemungkaran nk tgk je tnpa kita ubah ?! sedarlah bro , umat ni pemikirannya dijajah ! bola tu mmg boleh kalau nk minat ! tp , tak boleh kalau smpai melalaikan ! tak boleh kalau assobiyyah/wathaniyyah ! dn , ni bkn kritik benda jahat ! ni muhasabah !
ReplyDeleteSalam, sy pun minat fanatik bola sepak tp tuk club luar negara la. sy pun tak berapa ariff tntg agama, agak terasa jugak teguran ni mcm kasar je bunyi nye dan dituju 100% salah kt semua orang yg minat bola. Bab solat tak semua dik yg lalai. ade jugak yg tetap tunaikan solat ikut waktu. kt stadium negara kita ni pun de sediakan surau. Tapi bab patriotisme tu mmg sy setuju la. Ia hanya bola sepak kn =))))
ReplyDeleteAssalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu.
ReplyDeleteMembaca temanya aja saya jadi tertari nak baca, tapi sayang mata saya dah gak tahan nak rehat, namun saya tahu makna yang terkandung dalam artikel ini.(sering)
di negeri saya(Aceh) hal sedemikian menjadi Isu yang sangat hangat dalam lingkungan perempuan, perempuan Aceh jarang mengunkan mulut kalau mulut sudah berbusa dalam sebuah nasehat. mereka sering mengunakan tindakan keras buat ingatkan anak dan suami mereka agar tidak lalai dengan segala hiruk piruk dunia ini. Kepada suami sang istri menuntut bercerai, sedangkan kepada anak sang ibu rela memcahkan kepala anaknya jika masih lalai akan hiruk piruk duniawi.
Saya sangat senang dan berbahagia melihat masih ada perempuan yang masih peduli dengan agama, seperti yang banyak orang ketahui bahwa Perempuan adalah Tiang Agama.
Semoga berjaya dunia Akhirat.
Oh ya boleh kopy pas di blog saya....? Sebagai tajuk Wanita Tiang Agama.
Site blog saya :
http://e-khilafah.blogspot.com
@Hamba Allah bisa :)
ReplyDelete