23 September 2010

Khilafah Ajaran ASWAJA (Ahlussunnah wal Jama'ah/Sunni), Demokrasi Bukan Ajaran Aswaja

Definisi Aswaja (Ahlus Sunnah wal Jamaah), menurut Nashir bin Abdul Karim Al-Aql, adalah golongan kaum muslimin yang berpegang dan mengikuti As-Sunnah (sehingga disebut ahlus sunnah) dan bersatu di atas kebenaran (al-haq), bersatu di bawah para imam [khalifah] dan tidak keluar dari jamaah mereka (sehingga disebut wal jamaah). (Nashir bin Abdul Karim Al-Aql, Rumusan Praktis Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Solo : Pustaka Istiqomah, 1992, hal. 16).

Definisi serupa disampaikan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya Al-Ghaniyah, bahwa disebut ahlus sunnah karena mengikuti apa yang ditetapkan Nabi SAW (maa sannahu rasulullah SAW). Dan disebut wal jamaah, karena mengikuti ijma' shahabat mengenai keabsahan kekhilafahan empat khalifah dari Khulafa` Rasyidin) (maa ittifaqa 'alaihi ashhabu rasulillah fi khilafah al-a`immah al-arba'ah al khulafa` ar-rasyidin). (Balukia Syakir, Ahlus Sunnah wal Jamaah, Bandung : Sinar Baru, 1992, hal. 31)

Dari pengertian Aswaja di atas, jelas sekali bahwa ajaran Khilafah dengan sendirinya sangat melekat dengan ajaran Aswaja. Sebab Khilafah sangat terkait dengan istilah wal jamaah. Jadi, jamaah di sini maksudnya adalah kaum muslimin yang hidup di bawah kepemimpinan khalifah dalam negara Khilafah. Khilafah merupakan prinsip dasar yang sama sekali tidak terpisahkan dengan Aswaja.

Kesatuan Aswaja dan Khilafah ini akan lebih dapat dipastikan lagi, jika kita menelaah kitab-kitab yang membahas aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dalam kitab-kitab aqidah itu, semuanya menetapkan wajibnya Khilafah. Dalam kitab Al Fiqhul Akbar (Bandung : Pustaka, 1988), karya Imam Abu Hanifah (w. 150 H) dan Imam Syafi'i (w. 204 H), terdapat pasal yang menegaskan kewajiban mengangkat imam (khalifah) (pasal 61-62).

Dalam kitab Al-Farqu Baina Al-Firaq, karya Imam Abdul Qahir Al-Baghdadi (w. 429 H) menerangkan 15 prinsip Aswaja. Prinsip ke-12 adalah kewajiban adanya Khilafah (Imamah). Kata Abdul Qahir al-Baghdadi,"Inna al-imaamah fardhun 'ala al-ummah." (sesungguhnya Imamah [Khilafah] fardhu atas umat). (Lihat Imam Abdul Qahir Al-Baghdadi, Al-Farqu Baina Al-Firaq, Beirut : Darul Kutub Al-Ilmiah, 2005, hal. 270). Dalam kitab Al-Masa`il Al-Khamsuun fi Ushul Ad-Din hal. 70, karya Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H) beliau mengatakan,"Mengangkat Imam [khalifah] adalah wajib atas umat Islam." Pernyataan serupa juga ditegaskan oleh Imam Ibnu Hazm (w. 456 H) dalam kitabnya 'Ilmu Al-Kalam 'Ala Mazhab Ahlis Sunnah wal Jamaah hal. 94 pada bab Mas`alah fi Al-Imamah.

Hal yang sama juga terdapat dalam kitab Al-Hushuun Al-Hamidiyah, karya Sayyid Husain Efendi, hal.189, beliau mengatakan,"Ketahuilah bahwa wajib atas kaum muslimin secara syara' untuk mengangkat seorang Khalifah..." (i'lam annahu yajibu 'ala al-muslimin syar'an nashb al-khalifah...).

Selain dalam kitab-kitab aqidah seperti dicontohkan di atas, dalam kitab-kitab tafsir, hadits, atau fiqih akan ditemukan kesimpulan serupa bahwa Khilafah memang kewajiban syar'i menurut paham Aswaja. Imam Al-Qurthubi dalam tafsir Al-Qurthubi (1/264) menyatakan,"Tidak ada perbedaan pendapat mengenai wajibnya yang demikian itu [Khilafah] di antara umat dan para imam, kecuali yang diriyawatkan dari Al-Asham, yang memang asham (tuli) dari syariah (laa khilaafa fi wujubi dzaalika baina al-ummah wa laa baina al-aimmah illa maa ruwiya 'an al-asham haitsu kaana 'an asy-syariah asham...). Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (12/205) berkata,"Ulama sepakat bahwa wajib atas kaum muslimin mengangkat seorang khalifah." (ajma'uu 'alaa annahu yajibu 'ala al-muslimin nashbu khalifah). Imam Mawardi dalam Al-Ahkam As-Sulthoniyah hal. 5 berkata,"Mengadakan akad Imamah bagi orang yang melaksanakannya di tengah umat, adalah wajib menurut ijma'." (aqdul imamah liman yaquumu bihaa fi al-ummah waajibun bil ijma').

Jelaslah, bahwa Khilafah adalah memang ajaran asli dan murni Aswaja dalam berkehiduan bernegara dan bermasyarakat. Khilafah adalah wajib menurut Aswaja. Dengan demikian adalah sungguh aneh bin ajaib kalau ada individu atau kelompok yang mengklaim penganut Aswaja, tapi mengingkari atau bahkan mencemooh Khilafah. Pengingkaran penganut Aswaja terhadap Khilafah adalah batil, karena tindakan itu sesungguhnya adalah upaya memisahkan Aswaja dengan Khilafah. Ini jelas-jelas upaya keji dan jahat untuk merusak, menghancurkan, dan memalsukan ajaran Aswaja sejak prinsip dasarnya.

Demokrasi Bukan Ajaran Aswaja

Adapun sistem bernegara dan bermasyarakat sekarang, yaitu sistem demokrasi, sama sekali bukan ajaran Aswaja, melainkan konsep kafir penjajah yang sebenarnya haram diterapkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Banyak ulama masa kini yang mengecam demokrasi dan memfatwakan haramnya menerapkan sistem demokrasi. Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitab Ad-Dimuqrathiyah Nizham Kufrin (1990) menegaskan : "Demokrasi adalah sistem kufur, haram mengambilnya, menerapkannya, dan mempropagandakannya." (ad-dimuqrathiyah nizham kufrin yahrumu akhdzuha aw tathbiquhaa aw ad-da'watu ilaihaa). Demokrasi disebur sistem kufur, tiada lain karena menyerahkan hak menetapkan hukum pada manusia, padahal menetapkan hukum hanyalah hak Allah semata (QS Al-An`am : 57). Kecaman serupa terhadap demokrasi juga disampaikan oleh Syaikh Ali Belhaj dalam kitabnya Ad-Damghah Al-Qawwiyah li Nasfi Aqidah Ad-Dimuqrathiyah. Menurut Belhaj, umat Islam haram mengikuti demokrasi, karena termasuk perbuatan menyerupai orang kafir (tasyabbuh bil kuffar) (hal 18-19).

Karena itu, sesungguhnya telah jelas sekali bahwa demokrasi bukanlah konsep Aswaja. Demikian pula, segala sesuatu yang terkait dengan demokrasi itu, yakni paham sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan), yang menjadi ide dasar demokrasi. Juga bentuk pemerintahan yang lahir dari sistem demokrasi, yaitu sistem republik, baik republik parlementer maupun presidensial.

Semua konsep itu (demokrasi, sekularisme, republik) bukanlah konsep Aswaja, melainkan ajaran-ajaran asing yang kafir yang sudah berada di luar lingkaran Islam (laisa minal Islam). Semua konsep asing itu terwujud di Dunia Islam bukanlah terjadi secara damai dan atas kesadaran umat Islam itu sendiri, melainkan terjadi melalui paksaan, yaitu penjajahan yang kejam pada abad ke-19 dan ke-20. Terlebih lagi setelah Khilafah Islam di Turki hancur tahun 1924. Penjajahan itu selanjutnya membuat sistem pendidikan sekular yang akhirnya melahirkan manusia-manusia yang walau agamanya Islam (dan mungkin mengklaim berpaham Aswaja), tapi ideologinya sekular-liberal. Tidak kenal atau percaya lagi dengan Khilafah, tapi kenalnya demokrasi, sekularisme, dan sistem republik. Sungguh ironis dan menyedihkan.

Kita sebagai umat Islam, khususnya Aswaja, wajib kembali kepada ajaran yang benar dalam bernegara dan bermasyarakat, yaitu kembali pada Khilafah, bukan pada demokrasi. Kalau kita mengikuti demokrasi, berarti kita sudah terjerumus ke dalam dosa sebagaimana sabda Nabi SAW :

"Sungguh kalian akan mengikuti jalan-jalan (hidup) umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga kalau mereka masuk ke lubang biawak, kamu akan mengikuti mereka juga. Para shahabat bertanya, "Apakah mereka orang Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah SAW menjawab,"Lalu siapa lagi?" (HR Bukhari dan Muslim).

Fungsi Khilafah : Menegakkan Syariah

Khilafah bukan ditujukan untuk kekuasaan itu sendiri, melainkan ditujukan untuk menerapkan syariah Islam. Khilafah, menurut Taqiyuddin An-Nabhani (w. 1977), adalah kepemimpinan umum untuk seluruh kaum muslimin di dunia, untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia (ri'asatun 'aammatun lil muslimina jami'an fi ad-dunya li iqamati ahkam asy-syar`i al-islami wa haml ad-dakwah al-islamiyah ila al-alam). (Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, Beirut : Darul Ummah, 2003, 2/14).

Jadi, Khilafah itu sendiri sebenarnya bukanlah tujuan, melainkan sekedar metode (thariqah) untuk menerapkan hukum-hukum syariah Islam dalam segala aspeknya di dalam negeri. Syariah Islam itulah yang nantinya akan menyelesaikan segala masalah manusia (mu'alajat li masyakil al-insan), khususnya masalah publik semisal masalah dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan sebagainya. Dan Khilafah berfungsi sebagai institusi pelaksana untuk syariah Islam ini. Inilah fungsi Khilafah dalam negeri, yakni menerapkan Syariah Islam khususnya dalam bidang-bidang yang tidak dapat tegak kecuali dengan adanya Khilafah.

Penutup

Khilafah adalah ajaran asli Aswaja, sedang demokrasi bukan ajaran Aswaja, melainkan ajaran kafir penjajah yang dipaksakan atas umat Islam. Upaya memisahkan Aswaja dengan Khilafah, adalah upaya yang nyata-nyata merusak, menghancurkan, dan memalsukan ajaran Aswaja sejak prinsip dasarnya.

Sudah saatnya umat Islam, khususnya yang berpaham Aswaja, untuk kembali kepada Khilafah dan membuang sistem demokrasi yang kufur. [ ] http://www.khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=524&Itemid=48%EF%BB%BF
 



 
Share:

19 September 2010

Menyebarkn thariqah Islam kpd masyarakat....

Assalamualaikum.Pagi tadi,ana dan saudara2 seIslam ana pergi mengedarkn risalah2 untuk manusia membacanya.Ia bukanlah secantik mana,tapi,di dalamnya terdapat banyak ilmu2 Islam yang semestinya umat Islam perlu ketahui.Perbuatan ini juga dinamakn dakwah,kerana dalam risalah itu ada seruan2 supaya manusia sedar dan bangkit menuju cahaya(Islam).Memang tidak dinafikan zaman sekarang ini umat Islam ramai,tapi umat Islam tidak bangkit dari lena yang terlampau.Jadi,kerana itulah kami berusaha untuk menyedarkn umat Islam supaya bangkit!Sebelum ana terlupa,risalah itu adalah Sautun Nahdhah(suara kebangkitan).Hebat tak nama risalah tu?Sudah tentulah hebat,kerana di dalamnya terdapat ilmu yang sangat2 perlu diketahui umat Islam.

Sebenarnya,ana tidaklah termasuk orang yang mengedar SN tersebut,ana hanya pemegang spanduk yang dibawa,begitu juga yang lain2.Yang mengedarkn juga ada lebih 4 orang.Kami begitu semangat menyeru kaum Muslimin suapaya bersama-sama berjuang menegakkn Islam!
Ramai yang nak membaca ayat2 di spanduk2 yang kami bawa.Ada juga yang berasa hairan.Dan yang paling ana suka sekali terhadap seorang pak cik ni kerana dia bertanya mengenai hal tersebut.Dengan semangatnya saudara seIslam ana menjawab pertanyaan pak cik tersebut.

Cuaca ketika itu agak panas,tapi tidak melunturkn semangat kami untuk terus menyeru umat Islam.Sebenarnya,sebalum tiba di tempat kejadian,ana berasa sangat2 gementar.Ana tak tahu kenapa.Bukan sebab ana takut,ana rasa sebab ana begitu semangat.SN yang kami bawa ada lebih kurang 1000.Alhamdulillah habis diberi kepada manusia kerana di tempat yang kami edarkn tu ada ramai manusia.

Penat juga kami,kerana kami pusing2 sambil memegang spanduk untuk orang ramai baca.Tapi,tetap teruskn perjuangan.Sambil jalan2 tu,nenek sedara ana cakap dengan saudara seIslam ana yang lain,"sedikit2 tanggung jawab kita terlepas dan yang membacanya akan bertanggung jawab untuk memberitahu yang lain".Ana pula bercakap dengan sepupu ana,"pahalanya besar,orang yang baca ni pun kita dapat pahala.Apatah lagi orang yang bagitahu kepada orang lain".Kami melakukn semua ini kerana kewajipan dan ingin mendapat redha Allah semata-mata.Bukan sebab yang lain.

Kalau polis nak tangkap kami kerana menyebarkn risalah Islam dan nak menyedarkn umat,ana tak tahulah nak cakap apa,sebab spanduk2 yang kami bawa tu berkaitan dengan isu pembakaran Al-quran!Agama kita dihina,apa yang kita lakukan?Adakah kita hanya bersabar?Pemimpin umat Islam saat ini hanya berdiam diri!Mereka tidak mahu mebela agama Islam yang tercinta!Kerana mereka suruhan si kafir laknatullah Barack Obama.Sedarlah umat Islam,kalian ditipu oleh pemimpin2 kalian!Kalian ditipu!!!

Jika pemimpin2 umat Islam berasa sedih akan hal yang menimpa umat Islam,itu hanya kebohongan mereka!Mereka langsung tidak kasihan akan rakyat2 mereka!Mereka hanya tahu menjaga periuk nasi mereka sahaja!Saudaraku semuanya,bangkitlah daripada pemahaman kufur kepada Islam!!!!Sedarlah wahai saudaraku,sistem sekularisme telah lama menyengsarakn hidup kita semua.Sistem ini jugalah yang telah membunuh saudara2 kita semua oleh si kafir laknatullah serta pengikut2nya!Sistem ini telah menyebabkn manusia bebas melakukn apa sahaja tanpa berasa takut akan azab Allah.

Sebelum balik ke rumah masing2,kami melaungkn takbir dengan penuh semangat!
 
Saudaraku,bangkitlah!Berjuanglah untuk tegakkn Islam yang tugasnya adalah wajib!!!Dan pahalanya sangat2 besar.Tidak mahukah kita peroleh syurga?Dan mahukah kita masuk ke neraka kerana kita tidak memperjuangkn Islam?Saudaraku,azab Allah itu sangat2 pedih!
Ana menyeru kepada kalian semua agar bangkit dan bangkitlah daripada kepekatan jahiliyah zaman ini,malahan lebih teruk dari zaman jahiliyah.Sesiapa yang membaca ini,maka kalian wajib memberitahu kepada yang lain akan apa yang ana tulis dan serukn ini!Jangan hanya baca dan mengkritik.Ana tahu,pasti banyak tanda tanya yang kalian inginkn jawapnnya.Kalau kalian nak tahu lebih lanjut,kliklah mykhilafah atau fikratulummah.

Sekian sahaja,semoga kalian diredhai-Nya.Dan berjuanglah bersama-sama kami untuk tegakkn negara Islam yang sudah lama tidak memayungi dan melindungi kita semua.Dan denganya,hidup kita dilimpahi rahmat dan keamanan dijaga oleh khalifah,pemimpin umat Islam yang sebenar!Assalamualaikum...
 


 
Share:

13 September 2010

Seminar Terbuka HTM:Siri Jelajah Malaysia 2010-Melaka

Seminar terbuka anjuran bersama Hizbut Tahrir Malaysia dan Khilafah Centre: Kembalikan Khilafah, Selamatkan Dunia

Tarikh: Sabtu, 25 September 2010
Masa: 8:30 pagi - 1:00 petang
Tempat: Dewan Matahari, Hotel Straits Meridian, No. 1 Jalan Malinja, Taman Malinja, Bukit Baru, Melaka

Ahli Panel:
1. Ust. Abdul Hakim Othman (Presiden HTM)
2. Ust. Umar Husein (Timb. Presiden HTM)

Masuk adalah percuma.
Muslimin dan Muslimat dijemput hadir.

Share:

12 September 2010

Kaji terlebih dahulu

Assalamualaikum sahabat semua.Hari ni ana sangat-sangatlah marah terhadap 1 kelompok ni.Ana tak tahu apa yang nak jadi kepada mereka semua.Sungguh mereka sudah lari daripada tujuan yang sebenar.Tujuan mereka adalah ingin memperjuangkan Islam,tapi hakikatnya mereka mengambil demokrasi.

Mereka salah mengatakan mengenai Islam.Jadi,penyokongnya salah mengambil pemahaman.Ana betul-betul marah.Sebab itu lah kita sebagai hamba Allah yang bergelar muslim wajib memperbetulkan pemahaman mereka yang salah.WAJIB!Bertindak dengan segera.Kita kalau nak dakwah tak kiralah di mana,bila dan kepada siapa.Yang penting,tujuan kita mestilah ingin Islam kembali tegak dan niat kita kerana Allah.

Sahabat,jika kalian ingin mengambil sesuatu pemahaman atau kata-kata seseorang,kalian mestilah kaji,dari mana sumber tersebut.Adakah ia benar ataupun tidak.Kena selalu hati-hati.Kadang-kadang kita lihat ayat sungguh cantik,penuh dengan ayat-ayat al-quran dan hadis,kata-katanya seperti pejuang Islam.Tapi,di sebalik kata-katanya,terdapat penipuan yang besar!Hati-hati ketika membaca sesuatu artikel.Ana hanya mengingatkan,kalian yang buat pilihan.Jadi,selamat membuat pilihan.

Nak tahu Islam yang sebenar-benarnya dan isu-isu semasa serta penyelesaiannya menurut Islam,klik ni MyKhilafah

"(Dan) hendaklah ada di antara kalian segolongan umat (jamaah) yang menyeru kepada kebaikan (mengajak memilih kebaikan, iaitu memeluk Islam), memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Merekalah orang-orang yang beruntung." (Surah Ali-Imran [3]: 104)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah (dengan membaca zikir dan mengingat Allah)." (Surah Al Ahzab [33]: 21)




Share:

10 September 2010

Amerika Berdolak Dalih Berkenaan Isu Pembakaran Al-Quran

Bakar al-Quran: Amerika buntu

GAINESVILLE 8 Sept. - Amerika Syarikat (AS) nampaknya tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghalang sebuah gereja kecil di Florida daripada meneruskan rancangan untuk membakar beratus-ratus naskhah al-Quran pada hari ulang tahun kesembilan serangan 11 September sekalipun perbuatan itu dikhuatiri boleh menimbulkan reaksi keras di seluruh dunia.  White House semalam sekadar menyuarakan semula kebimbangan yang dibangkitkan oleh para pemimpin tenteranya bahawa langkah provokasi yang dirancang oleh gereja Dove World Outreach Center itu boleh mencetuskan kemarahan di seluruh dunia Islam dan membahayakan nyawa askar AS.  "Perbuatan itu akan meletakkan askar kita dalam bahaya. Sebarang jenis aktiviti yang meletakkan askar kita dalam bahaya sudah tentunya membimbangkan pentadbiran ini," kata jurucakap White House, Robert Gibbs. 

Beliau mengulangi kenyataan yang dibuat oleh komander tertinggi tentera AS dan Pertubuhan Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan, Jeneral David Petraeus yang memberi amaran, pembakaran kitab suci Islam itu akan dijadikan bahan propaganda oleh puak militan.   "Ia boleh membahayakan askar dan membahayakan seluruh kempen kita," kata Petraeus kepada akhbar Wall Street Journal dalam kenyataan yang turut disuarakan kemudian oleh ketua NATO, Anders Fogh Rasmussen.  Setiausaha Negara AS, Hillary Rodham Clinton mengutuk perbuatan yang dirancangkan itu sebagai 'biadab dan memalukan'.   Namun Dove World berikrar untuk terus memperingati hari ulang kesembilan serangan 11 September, 2001 pada Sabtu ini serta hampir 3,000 orang yang terbunuh dengan membakar beratus-ratus naskhah al-Quran.   Meskipun pihak bomba menolak permohonan ketua paderi gereja tersebut, Terry Jones untuk mengadakan upacara pembakaran terbuka, polis tidak boleh campur tangan sehinggalah pengikut gereja benar-benar membakar kitab suci itu.   Malah setelah al-Quran dibakar pun, tiada tangkapan akan dibuat kerana kesalahan melanggar ordinan tempatan hanyalah satu kesalahan kecil dan cuma saman dikeluarkan dalam kes sedemikian.   Provokasi gereja itu timbul ketika merebaknya sentimen Islamofobia berpunca daripada rancangan untuk membina sebuah pusat kebudayaan Islam dan masjid di New York di satu lokasi berhampiran Ground Zero iaitu tapak runtuhan World Trade Center (WTC) yang musnah dalam serangan 11 September.   Peguam Negara AS, Eric Holder menemui para pemimpin pelbagai agama semalam untuk membincangkan langkah bagi membendung sentimen anti-Islam itu, berikutan gesaan mereka supaya beliau membuat kenyataan keras mengutuk jenayah yang didorong oleh kebencian terhadap agama atau golongan tertentu.   Pengarah eksekutif Muslim Advocates, Farhana Khera berkata, selepas pertemuan mereka, Holder menyifatkan rancangan untuk membakar al-Quran itu sebagai 'bodoh dan berbahaya'.   Khera bagaimanapun kesal kerana pembakaran itu nanti jika dilaksanakan tidak akan melanggar undang-undang persekutuan. – AFP

Sumber: Utusan Malaysia 09/09/10

Hanya Khilafah Yang Mampu Menghalang Kuffar Yang Biadap. Jihadlah Jawabannya

Sememangnya kerajaan Amerika boleh memberi alasan bahawa mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghalang sebuah gereja kecil di Florida daripada meneruskan rancangan untuk membakar beratus-ratus naskhah al-Quran pada hari ulang tahun kesembilan serangan 11 September yang akan datang ini. Namun hakikatnya kerajaan kufur Amerika ini sebenarnya boleh menghalang tindakan tersebut jika mereka benar-benar ingin memberhentikan tindakan biadab tersebut. Namun, mereka tidak akan pernah berusaha menghalangnya, kerana kita tahu bahawa Amerika adalah musuh utama Islam nombor 1 di dunia saat ini. Jika mereka sedikitpun merasa tidak bersalah membunuh dan menumpahkan darah umat Islam, terutamanya di Iraq dan Afghanistan selama ini maka apalah sangat bagi mereka jika al-Quran yang menjadi kitab suci bagi umat Islam itu dibakar ataupun dimusnahkan. Suatu ketika dahulupun kita pernah dipaparkan tentang kebiadaban tentera Amerika yang mencampakkan al-Quran ke dalam lubang tandas, kini, provokasi di Florida sebenarnya adalah sesuatu yang selari dengan keinginan Amerika dan sekutu-sekutunya.

Untuk itu wahai seluruh umat Islam! Satu-satunya kuasa dan kekuatan yang boleh mengajar kebiadaban gereja Dove World Outreach Center itu dari terus menunjukkan sikap kurang ajar mereka terhadap Islam dan umat Islam adalah dengan kekuatan yang didokong oleh Khilafah. Sejarah kegemilangan Khilafah yang pernah memayungi dunia Islam selama lebih kurang 13 abad lamanya telah membuktikan bahawa hanya Khilafahlah satu-satunya intitusi politik yang pernah dan yang akan mampu membela dan menjaga Islam dan umat Islam. Untuk itu para penguasa umat Islam, termasuklah  di Malaysia, sewajarnya mencontohi sikap para khalifah terdahulu. Salah satu contoh adalah sikap yang pernah ditunjukkan oleh Sultan Abdul Hamid di Turki suatu masa dahulu yang wajar dijadikan pengajaran oleh para pemerintah umat Islam saat ini. Diberitakan bahwa suatu ketika dahulu Perancis pernah merancang untuk mengadakan pertunjukan drama yang diambil dari hasil karya Voltaire. Isinya bertemakan, “Muhammad atau Kefanatikan”. Di samping mencaci Rasulullah SAW drama tersebut turut menghina Zaid dan Zainab. Ketika Sultan Abdul Hamid, khalifah Uthmaniah di saat itu, mengetahui berita tersebut melalui dutanya di Perancis, maka beliau segera mengancam pemerintah Perancis agar menghentikan pementasan drama tersebut. Beliau mengingatkan bahwa ada “tindakan politik” yang akan dihadapi oleh Perancis jika mereka tetap meneruskan dan mengizinkan pementasan tersebut. Akhirnya Perancis telah membatalkan pementasan drama tersebut.

Tidak berhenti di situ, perkumpulan teater tersebut lalu berangkat ke England. Mereka merancang untuk menyelenggarakan pementasan drama itu di sana. Mengetahui keadaan itu, Khalifah Abdul Hamid turut mengancam Inggeris. Pihak Inggeris  menolak ancaman tersebut dengan alasan, tiket sudah habis dijual dan pembatalan drama tersebut adalah bertentangan dengan prinsip kebebasan (freedom) rakyatnya. Setelah mendengar sikap Inggeris tersebut, Khalifah Abdul Hamid menyampaikan amaran beliau seperti berikut, “Kalau begitu, saya akan mengeluarkan perintah kepada seluruh umat Islam dengan mengatakan bahawa Inggeris sedang menyerang dan menghina Rasul kita! Saya akan mengobarkan jihad akbar!”

Pemerintah Inggeris pun ketakutan melihat keseriusan ancaman Abdul Hamid. Mereka segera melupakan perjuangan idea berkenaan dengan kebebasan itu. Pementasan drama itu pun akhirnya dibatalkan juga sepertimana yang berlaku di Peracis sebelum dari ini.

Ini merupakan bukti yang kukuh untuk kita mengatakan, bahawa Khilafahlah satu-satunya kekuatan yang akan mampu mengajar dan membungkam kebiadaban kuffar Barat yang secara berterusan, sehingga ke hari ini, terus melakukan provokasi menghina Islam dan umat Islam. Untuk itu, wahai seluruh umat Islam! Sudah saatnya kita bergerak untuk menegakkan kembali Khilafah.


 
Share:

04 September 2010

-♥ I love u in the name of Allah ♥-

In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful

To have love for someone for the sake of Allah’s pleasure is also a grand act for which much merit and many rewards have been promised. “To love for the sake of Allah” means loving someone, not for any worldly gain, but because he is more religious and pious or he is very learned in Deen or is busy in serving the cause of Deen or because loving him or her is commanded by Allah, e.g. one’s parents.

Such love has been called “love for Allah” in ahadith. One hadith says:

Allah shall ask on the Day of Judgment, “Where are those who loved for the sake of My Greatness? Today when there is no shade save Mine, I shall have them in My Shade.” [Sahih Muslim: Kitab al-Birr wa al-Silah]

Another tells us that “On the Day of Judgment. Those who had mutual love for the sake of Allah’s Greatness shall be on pulpit of light and all shall envy them.” [Jami' Tirmidhi, Kitab al-Zuhd]

Abu Idris Khulani, one of the famous tabi’in says that once he visited Mu’adh ibn Jabal in the mosque of Damascus and told him that “By Allah I love you for the sake of Allah”. He repeatedly asked me to swear if it was so and when I answered in affirmative every time he pulled me by my shawl and said, “Hear the good news! I have heard the exalted and blessed Messenger of Allah saying that “My love shall certainly be for those who love each other for my sake, who sit in each other’s company for my sake, who go to meet each other for my sake and spend money on each other for my sake.” [Muwatta Imam Malik, Kitab-al-Shi'r]

Having love for Allah’s pious and good bondsmen is actually an outcome of one’s love for Allah, so it earns the same rewards and merits as the latter; because of this love, Allah includes His lover in His beloved people. According to a hadith, someone asked out blessed and exalted Prophet”. When shall come the Day of Judgement” Our Prophet asked him “What preparation have you made for the Day?” The man said “Nothing, but I have love for Allah and his Messenger”. The Prophet said “You shall be (on that Day) with whom you love.”

The above hadith has been quoted by Anas. He says that these words of the Holy Prophet mere so pleased us as nothing els had ever done. He further said “I have great love for the Holy Prophet – may he eternally blessed – and with Abu Bakr and Umar, may Allah be pleased with them, and because of this love I hope I shall be in their company, even though my deeds are not equal to theirs.” [Sahih Bukhari, kitab-al-Adab, chapter Alamah al-Hubb fi Allah]

There are many ahadith of the same import showing that having love for someone for the sake of Allah is an act of great merit, which grants one the opportunity of doing good in this world and being in exalted company in the Hereafter.

Hence one should love good people for the sake of Allah and with the intent of becoming good oneself and earning Allah’s pleasure, as the poet says:

“I love good people (and) although I am not one of them, may Allah grant me goodness too.”

Hadith tells us that when one loves his brother in faith, he must tell him of hs love. [Abu Dawud: Kitab-al-Adab; Tirmidhi: kitab-al-Zud]

Anas has recounted that someone was sitting with out Holy Prophet when another one passed. The sitting one said “O Messenger of Allah! I love this man”. The Prophet said “Have you told him?” The man said “No”. The Prophet said “Tell him!” The man rose to his feet and went to the man who was passing and said “I love you for the sake of Allah”. He said “May Allah Whom you love, love you in return!”
 
 
Share:

03 September 2010

ambil perhatian!!!

Assalamualaikum sahabat semua.Tak senang hati pula,sebab kakak-kakak ana cakap ayat ana kat blog macam budak-budak.Betul ke?? Ya,memang betul. Buat malu je. :(
Ana hanya nak katakan tentang apa yang ingin ana katakan.Bukan main-main ni. Kalian marah ya?Jangan marah, nanti penulis ini sedih sangat.Jangan ya... :(

Sahabat,pertama-tama ana ingin memohon maaf jika terkasar bahasa dalam menulis blog yang tidak seberapa bagus. Maaf juga jika kesilapan yang ana telah lakukan ini menyebabkan kalian sakit hati. Maaf ya sahabat-sahabatku. :(

Ayat ana macam budak-budak sebab ana pun budak-budak. :( Budak-budak yang baru belajar. Belajar apa-apa sahaja.Menulis di blog 'Shahidah Shafar', adalah hobi ana, menaip/menulis. Ana sebenarnya tak ada apa-apa yang nak dikatakan, hanya ingin memohon kemaafan,segala kemaafan. Maafkanlah saudara anda, sebagaimana senangnya anda memaafkan orang yang anda sayang.
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Lagi satu ana nak tanya,adakah kalian sebagai sahabat ana dan sebagai umat Islam berasa sedih melihat Palestin berdarah kerana rasa berperikemanusiaan atau kerana saudara seIslam???Mana yang anda nak dan pilih?Saudaraku/sahabatku,sesungguhnya kita sebagai umat Islam,wajib mempunyai perasaan cinta akan saudara seIslam kita.Kalau kalian dapat rasakan betapa kuatnya perasaan tu,memang betul-betul kalian tak akan pernah biarkan saudara-saudara kalian dihina,dibunuh dan sebagainya.

Sesungguhnya,pertaliaan aqidah lebih kuat daripada pertalian kekeluargaan.Pernah tak anda semua rasa?Kalau anda rasa,akan saya hormat anda.Kalau anda tak rasa pun ana akan hormat anda sebab anda adalah saudara ana.

Sahabat,disebabkan permusuhan antara rakyat Malaysia dan Indonesia,orang-orang kafir mentertawakan kita.Kerana kita ni begitu jahil!!!Hal yang ini pun boleh bertengkar,bergaduh,bermusuh.Sampai nak berperang.Nauzubillah...
Tak takut dosa ke bunuh saudara sendiri?Tak takut ke?Bunuh tanpa sebab yang mengikut syara',tanpa sebab yang benar haram!HARAM membunuh saudara sendiri!!!

"Perang je sebab dah mencemarkan kedaulatan negara!!!"
Haish!!!Ni lagi satu,kedaulatan negara?Apa mulia sangat ke negara kufur ni??!!Mulia ke wahai saudaraku?!Tidak ada negara yang mulia di sisi Allah kecuali Negara Islam.Malaysia dan Indonesia bukan negara Islam,tetapi negara umat Islam.Begitu juga dengan negara-negara yang lain.Kena faham betul-betul tu.Negara Islam adalah negara yang menerapkan 100% hukum yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita semua.Jadi,kita wajib menegakkan Kembali Islam.Agar hukum-hakam Islam kembali memerintah hidup kita semua.

Saudaraku,orang-orang kafir sentiasa berusaha untuk memecah-belahkan kita semua,dan sentiasa berusaha agar Islam sentiasa jatuh.Mereka juga berusaha agar umat Islam berfikiran mundur terhadap Islam,menjadikan umat Islam takut mati dan berjihad,menjadikan umat Islam lupa akhirat,ingat dunia.Mereka sentiasa menjajah pemikiran kita.Mereka memasukkan ajaran yang kufur yang tidak pernah Islam menyuruh kita ambil.Tanpa kita sedari,kita telah termakan racun yang cantik hiasannya.

Sedarkah kalian akan hal ini???Ana hanya ingatkan.Kalian yang harus hati-hati.Bukan setahun sekali orang-orang kafir menjajah kita,tapi setiap hari.Sehingga muncullah penyakit baru.Semua penyakit ni terjadi adalah disebabkan tangan-tangan manusia.

”Telah timbul berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya yang demikian) kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)”. [TMQ Ar-Ruum (30) : 41].  

Penyakit yang baru itu disebabkan manusia yang jahil!!!Manusia yang tidak pernah cukup dengan kurnia yang Allah telah berikan.Wahai saudaraku....Bantulah diri anda untuk mengetahui kebenaran.Bantulah juga saudara anda yang belum tahu.Izinkan ana mengundur diri.Assalamualaikum kepada semua saudara-saudara ana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~  




Kembali pada Al-quran!!!serta sunnah Rasulullah!!!



Share:

Chat with me